Starting Motor Menggunakan PLC (Programmable Logic Controller)
Starting motor,
di awal proses starting akan membutuhkan arus yang sangat besar bisa mencapai
delapan kali lipat dibandingkan pada saat proses jalan. Dalam PLC I/O merupakan
input dan output, Input berfungsi untuk menerima sinyal dari luar dan
mengubahnya menjadi sinyal yang dapat diproses PLC sedangkan Output berfungsi
untuk mengubah sinyal kontrol menjadi sinyal eksternal yang dapat digunakana
untuk mengontrol mesin.
PLC dalam era
modern ini memilik dua bentuk yaitu bentuk sederhana dan bentuk modular. Hal
yang membedakana dalam kedua bentuk tersebut ialah versi sederhana I/O-nya
terpasang secara permanen sedangkan versi modular dapat disesuka hati. Misal,
pada pemasangan mesin 1 butuh I/O 25 slot sedangkan mesin 3 butuh 30 slot, jika
menggunakan versi modular, hanya perlu menambah I/O-nya tapi untuk versi biasa
harus membeli PLC baru.
“Lalu bagaimana
jika kita menggunakan dua PLC dalam satu sistem?”, untuk sekarang PLC versi
modular yang dapat melakukan komunikasi satu sama lain dan itupun salah satu
menjadi server sedangkan yang lain sebagai client.
Dalam proses
kerjanya Progammable Logic Memory dapat memproses dua sinyal yakni:
Sinyal analog yaitu sinyal dalam bilangan riil secara kontinu,
contoh input sinyal yang didapat dari alat ukur suhu biasanya memiliki hasil:
3,45 °C.
Sinyal digital/diskrit yaitu bilangan yang bukan pecahan atau
negatif/berlogika 1/0 (nyala/mati).
Beberapa PLC hanya memilki input sinyal digital saja, sehingga jika
sinyal input analog maka agar sinyal dapat diproses, antara alat input siyal
dengan PLC dipasang mikrontroler. Begitu pula jika inputan memiliki daya yang
tinggi juga harus dipasang Relay agar daya yang masuk tidak melebihi batas
sebab dapat mengakibatkan kerusakan pada PLC.
Comments
Post a Comment
Gunakan sisa dari hidup untuk yang terbaik!!!