PENGERTIAN SUPERKONDUKTOR
Pernahkah
anda mendengar atau sekedar tahu tentang superkonduktor, jika tidak lantas
sekarang apakah anda ingin mengetahuinya?. Berikut ulasan yang saya harap dapat
menambah pengetahuan anda. Superkonduktor berasal dari kata superkonduktivitas
yang ditemukan oleh Heike Kamerlingh Onnes dari Universitas Leiden (1911). Saya
kira cukup untuk sejarahnya sekarang definisi superkonduktor yaitu suatu
material yang memiliki hambatan (resistansi) bernilai nol pada suhu tertentu
(suhu rendah).
Sehingga
karena hambatannya nol maka bahan ini akan selalu menghantarkan arus walaupun
tanpa adanya sumber tegangan. Bahannya itu sendiri dapat berupa konduktor,
isolator ataupun semikonduktor pada keadaan ruang (suhu normal). Suhu yang
menyebabkan konduktivitas menjadi superkonduktor dinamakan temperature critis
(TC). TC ini bisa diibaratkan apabila suatu benda membeku pada suku -27 ۫ C maka suhu tersebut akan diturunkan lagi lebih rendah dari
pada itu.
Penjelasan
di atas merupakan karakteristik atau sifat kelistrikan dari superkonduktor
sedangkan sifat kemagnetannya adalah diamagnetik artinya memiliki medan magnet
yang berlawanan arah dengan magnet (tolak menolak). Jadi apabila sebuah magnet
diletakkan di atas superkonduktor maka magnet tersebut akan melayang di
atasnya.
Untuk
penggolongannya berdasarkan suhu kritisnya superkonduktor dibedakan menjadi dua
yaitu:
·
SKSR (Superkonduktor suhu rendah) adalah
superkonduktor dengan suhu kritis di bawah nitrogen cair (77 K) dan bahan
tersebut menggunakan helium cair sebagai pendinginnya.
·
SKST (Superkondukto suhu tinggi) adalah
superkonduktor dengan suhu kritis di atas nitrogen cair (77 K) dan pendinginnya
adalah nitrogen cair.
Sedangkan
jika berdasarkan sifat magnetisnya superkonduktor dibagi menjadi dua yaitu:
·
Superkonduktor tipe I, merupakan
superkonduktor yang apabila diberi medan magnet maka akan terus menerus menolak
fluks yang diberikan hingga mencapai magnet kritisnya (HC). Jika medan magnet
luar yang diberikan lebih kecil dari HC maka terjadi Efek Meissner namun jika
medan magnet luar lebih besar maka sifat superkonduktor benda tersebut akan
menghilang.
·
Superkondukto tipe II, memiliki tiga keadaan
yaitu;
Ø Keadaan
pertama, jika medan magnet luar lebih kecil dari HC maka berlakulah Efek
Meissner.
Ø Keadaan
kedua, jika medan magnet luar sedang (tidak lebih atau tidak kurang dari HC
atau pas) maka ada sebagian fluks yang dapat menembus superkonduktor.
Ø Keadaan
ketiga, jika medan magnet luar lebih besar dari HC maka fluks magnet dapat
menembus bahan superkonduktor seluruhnya.
Arti
dari fluks adalah arus atau aliran medan magnet sedangkan Efek Meissner
merupakan gaya tolak superkonduktor terhadap medan magnet.
Demikianlah
ulasan tentang superkonduktor, semoga ilmu pengetahuan anda bertambah dengan
mengenal superkonduktor.
Comments
Post a Comment
Gunakan sisa dari hidup untuk yang terbaik!!!