Nostalgia Cinta
Sandiwara |
Cerita dan kekaguman kutuliskan dalam jemariku
bersama impian yang tlah lama diukir. Di saat yang lama ketika hal baru
menemuimu dunia serasa membekammu dalam ketidaktahuan. Semua menyapa,
tersenyum, mengulurkan tangannya tapi adapula yang hanya diam. Berhenti bicara
hanya karna tak mengenal apapun terus berjalan dengan rasa sepi yang mengelilinginya.
Semua orang yang menyapa diabaikan, kedua mata ini berhenti menatap
kegembiraan. Pengabaian lebih disempurnakan. Dipandangannya satu teman sudah
cukup tak perlu kawan.
Begitulah hal itu terjadi selayaknya mimpi
buruk, keburukkan menjadikan dirimu menjadi lebih tersiksa. Seolah kau adalah
orang yang tegar berusaha untuk mencapai keinginan tanpa butuh bantuan,
mengabaikan semua pertolongan yang diberikan. Bersikap bagai orang yang tegar
tapi sebenarnya batinnya sengsara. Semua yang dimiliki disimpan begitu erat di
dalam ingin mengeluarkan tapi malu karna perilaku telah disimbolkan. Akhirnya
semua menjadi laga sandiwara, semakin lama penderitaan makin terasa ketidak
kuatan menahan mengubahnya menjadi seorang yang menggila.
Dilepaskan semua yang tersimpan bertindak aneh
seperti seekor haina kelaparan, di sampingmu berdiri teman-temanmu, mereka
melihatmu dan berkata: “kenapa dia, perilakunya kini berubah dulu dia diam dan
tak mau bicara tapi kini?”. Tapi sekalipun tindakan brutal diperlihatkan hanya
tawa yang ditemui tanpa ada ikatan pasti, “lupakan” begitulah kata-kata mereka.
Hidup menjadi lebih menertawakan kesepian
hampir menghilang tapi apa? Kelanjutannya ketika kau pulang ke tempat di mana
ada orang tua disampingmu, kesepian datang kembali seolah tak ingin berpisah
lama denganmu. Begitu seterusnya selama satu tahun dunia melihatmu dengan
tatapan sinisnya; “Mengapa dia betah dengan keadaanya?” anak malang yang tak
memiliki ikatan apapun kini terbenam bersama kesendirian.
Jangan buat hidup lebih sakit karena kau
mengabaikan orang-orang yang telah hadir di sampingmu, mungkin kau mengira
dunia ini bisa kau ubah “Buat apa teman mungkin akan lebih menyenangkan jika
aku sendiri yang menghuni dunia ini?” setelah kau mengerti dan paham, dimana
hal yang kau inginkan itu terlaksana maka takdirmu akan mengubahmu kegembiraan
yang kau tunggu mengantarkanmu menuju kesepian hidup.
Lalu apa yang akan kau katakan? “aku harus
sabar”, “mungkin ini karma”. Sejujurnya hal kecil yang kini tak bernilai akan
lebih berharga dibandingkan kemewahan dunia dan jika kau mengetahui semua ini sejak
awal mungkin kau akan mempertahankannya bahkan tak mau melepasnya.
Comments
Post a Comment
Gunakan sisa dari hidup untuk yang terbaik!!!